Monday, January 15, 2018

Jodoh Adalah Rahasia Allah




   Semua orang pasti punya keinginan mempunyai seseorang sebagai pendamping hidup, tapi Tak perlu lah membayangkan nanti kalau jadi istrinya/ jadi suaminya bakal gimana, belum tentu dia jodohmu. Tak perlu memajang foto berdua di sosial media, belum tentu dia jodohmu. Tak perlu mengumbar kata cinta dan obrolan mesra, belum tentu dia jodohmu. Jangan kau serahkan hatimu cintamu atau tubuhmu, belum tentu dia jodohmu. Cukup rajinlah mendalami agama, tekun membaca ilmu berumah tangga, asah mental agar dewasa, latih diri berakhlak mulia. Lalu berdoalah meminta jodoh terbaik pada-Nya yang Maha Mendengar segala doa. Yakin dan berdo’a lah Ia akan mengirimkan jodohmu di saat tepat dan dia akan mengirimkan untukmu seseorang melalui rencana-Nya dan pada keadaan yang tak engkau sangka. Adakah engkau meragukan janji-Nya?








Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [ QS. Ar Rum 30:21]

Pada akhirnya setiap orang pun akan menikah. Yang bertunangan akan menikah, dan yang menjalani proses taaruf akan segera dikhitbah. Yang bersenang-senang berdua dengan kekasih akan menikah, dan yang khusyuk saat berkhalwat dengan Robbnya pun akan menikah. Yang pacaran bertahun-tahun akan menikah, dan yang sabar akan kedatangan kekasih halalnya pun menikah. Yang tertawa di keramaian akan menikah, dan yang menangis dalam sujud dan doa pun akan menikah. Jika setiap ujung pencarian adalah menikah, lalu apa bedanya?

Maka dari itu yang membuat berbeda adalah cara kita menjemput jodoh yang dijanjikan Allah.  Sebab menikah bukan hanya sekedar mengucap janji setia. Menikah bukan sekedar mencari halalnya saja. Kita ingin memulai sesuatu yang kelak menyelamatkan kita dihari perhitungan amal dan perbuatan. Jika yang dituju adalah bahagia, lalu apa bedanya? Toh semua akan bahagia.

               Maka dari itu yang membuat berbeda adalah berkahnya. Tawa dan harunya akan terlihat sama, tapi yang meniti perjalanan dengan penuh harap akan ridho Allah, akan merasakan kelegaannya. Seperti lega nya seseorang yang meneguk air dingin saat berbuka puasa. Kita ingin hidup ini selalu diliputi keberkahan. Namun bagaimana bisa kita mndapatkan berkah Allah bila dimulai dengan sesuatu yang haram? Sabar,. jangan meng-kapling2-kan bahagia. Bahagia tak hanya milik mereka yang berdua, bertiga, dst. Bahagia juga milik kita yang mau percaya bahwa dalam tiap sujud dan airmata penantian, Allah sedang mempersiapkan hadiah istimewa untuk hambaNya yang mau bersabar.

No comments:

Post a Comment